Saturday, May 18, 2013

The One Who Makes The Prince Fall in Love

Second story... The one who make the prince fall in love
[c] Sachikawa 

   Pagi ini matahari bersinar terang, tapi kenapa aku tak seperti biasanya. menikmati indahnya pagi dengan sarapan roti panggang sambil menghirup udara segar di beranda. Perasaanku sedang tidak baik hari ini ditambah dengan flu yang menyerangku. Aku hanya ingin tidur... beristirahat. "Ting tong... ting tong" bunyi bel yang membangunkanku. Padahal aku berusaha untuk tidur dengan tenang tapi ada saja yang mengangguku. Aku merangkak dengan malas. dan menggerutu. Siapa sih yang datang pagi - pagi begini. Aku menghela napas dan menenangkan diri. "Ting tong" bel berbunyi sekali lagi. Aku mempercepat langkah kakiku. "Hei, Mirei cepat sedikit, aku tahu kau di dalam. Jangan menghindariku." Suara itu, suara orang yang kukenal. Aku terdiam. Lalu berfikir, mau apa dia ke sini. Tidak cukupkah apa yang dia lakukan semalam? "Mirei" panggilnya lagi dengan agak berteriak. Aku harus membukakan pintu, kalau tidak dia tidak akan pergi dan mengamuk di depan apartemenku.
   "Krek..." bunyi pintu terbuka. "Kenapa kamu lama sekali, aku hampir mati kepanasan di luar." dia masuk sambil mengomel. "Ada apa kau ke sini?" tanyaku mengabaikan omelannya. Kami berjalan ke sofa dan duduk diam. Aku baru akan membuka mulutku untuk mengulangi pertanyaanku tapi tiba - tiba dia mulai berbicara. "Maaf." Hah, ini... ini nyata kan... Dia, dia... Kazu yang ku kenal selama 20 tahun ini tidak pernah sekali pun meminta maaf padaku. Padahal kami berteman sejak kecil tapi hanya padaku dia bersikap jahat. Dia bersikap ramah pada gadis - gadis disekelilingnya dan dia juga dianggap dan diperlakukan pangeran oleh mereka. Mungkin flu-ku mencapai 40 derajat jadi aku berhalusinasi. Ya, mungkin juga. Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri, tapi tiba - tiba... "Hari ini aku ingin minta maaf atas apa yang aku lakukan semalam. Semalam... aku me-ning-gal-kan-mu. Meninggalkanmu yang dipermalukan oleh salah satu temanku. Aku merasa bersalahtapi aku hanya membiarkanmu pergi. Aku sudah memperingati wanita itu agar tak menganggumu... lagi. Maaf. Maaf... Hanya ini yang bisa aku katakan." Kazu berbicara meminta maaf dengan pankang lebar. Kurasa, dia tulus.Karna ini pertama kalinya dia seperti ini. Suaranya bergetar. Matanya berlinang. Aku terdiam sejenak. Lalu, mulai merasa haru menjawab sekarang. Aku tak ingin melihatnya terlalu bersalah seperti ini, lebih baik dia berteriak kencang padaku atau mengomel. Yah, seperti yang dilakukannya saat datang tadi. "Hm... tidak apa - apa. Bukan masalah besar karena aku sudah terbiasa." Lalu aku terdiam. Kepalaku pusing. Berat. Tenggorokkanku sakit.

-To be Continue-

Arti Hadirmu

[c] Sachikawa

Saatku terjatuh dan tak bisa bangun lagi
Kau hadir, dengan senyummu,
            semangatmu,
            keceriaanmu.
Buatku bangkit dan berdiri tegak
Hanya... satu kata yang kau ucap
               percaya
Kau buat ketakutanku musnah
Kata yang tak pernah kudengar
             sebelumnya
Memang kuharap kata itu kan terucap
                     olehmu
Arti hadirmu, tak dapat kubandingkan
Walau beribu bintang cantik dilangit
Bagaimanapun indahnya bunga terhampar
        semua itu takkan setara
Kuharap inikan selamanya dan tak terganti
Kau disisiku, dengan tawamu,
             candamu,
           kebaikanmu.
Bagiku kaulah yang nomor satu
Mungkin... hari ini kita kan berpisah
                   tapi
Aku pun percaya padamu
  Kau kan selalu mengingatku
    Ketulusanmulah yang buatku begini.
Kuat, bangkit dan penuh semangat
Hadirmu, tak dapat kubandingkan

-END-

I Love You Forever

[c] Sachikawa

Aku... selalu memberikan semua yang aku miliki.
Aku... siap berkorban demi apapun yang berhubungan dengan dirimu.
Aku... tidak peduli tentang apapun yang mereka katakan tentangmu.

Karena, aku mencintaimu dengan hati.
Karena, aku melihatmu dengan mata yang tulus.
Karena, aku ingin melindungimu.

Tapi, mungkin saja semua itu tak cukup bagimu...

Kuharap, akan ada celah untukku masuk.
Kuharap, kau akan berpaling padaku.
Kuharap, kau mengatakan 'aku mencintaimu'..

- Karena Hatiku Hanya Untukmu-

For The First Time ~

[c] Sachikawa

My heart sound ba-dump ba-dump,
when you come closer to me.
My head spinning make me crazy,
when you call me by my name.

Is this thing called 'LOVE'?
My blood isn't normal,
goes from foot to head...
when you say you love me too.

I always love you, and it will stay like that.
So, don't forget our first time realize our heart.

Friday, May 10, 2013

Perpisahan Terindah

First sotry... Perpisahan Terindah
[c] Sachikawa

    Ketika ku tersadar, aku merasa berada di tempat yang tak kukenal. Lalu aku melangkah tuk coba telusuri tempat ini dengan berusaha dan mencoba untuk mengingat. Tapi, masih tak kujumpa apa yang kucari? Bahkan aku tak tahu apa itu, tapi kakuku melangkah.. ke suatu tempat.. yang spertinya pernah kudatangi. Aku merasa.. Dulu. Entah kapan tepatnya, aku pernah kesini bersama seseorang. Seseorang yang sepertinya baik dan juga menyenangkan. Tapi... aku tidak ingat apapun tentang orang itu. Wajah bahkan namanya.. Aku melupakan semuanya.
    Hari sudah mulai gelap, tak kusangka hari sudah malam. Dan aku hanya duduk diam tanpa melakukan apapun. Memandang kosong ke langit. Menerawang. Kenapa aku bisa lupa? Lupa tentang semuanya... Tentang diriku. Pertanyaan sederhana, tapi kenapa aku mencarinya tak bisa kutemukan jawaban. Yang kuinginkan. Lalu, aku melangkah lagi .. menyusuri perkotaan dengan lampu-lampu terang yang mulai dinyalakan. Mengisyaratkan kehidupan malam hari yang telah dimulai.
    Aku terhenti. Di sebuah toko kecil.. "Toko yang manis.." itulah hal yang langsung terbesit di dalam pikiranku. Toko itu seperti memanggilku dan membawaku masuk ke dalam. Seperti dugaan, toko itu sangat unik dan cantik dengan pernak-pernik menghiasi tiap sudut toko. Terpajang aksesoris-aksesoris yang indah dan terlihat berkilauan. Aku sampai tidak sadar sudah berapa lama aku berdiri. Mematung. Memandangi dan menganggumi keindahan toko ini.
    Tiba-tiba.. datang seorang pria yang menepuk pundakku. Dia membuatku sangat terkejut. Hampir saja jantungku copot karenanya. Dia tersenyum dan bertanya padaku apa ada yang aku butuhkan ? Aku tak pernah bertemu pria selembut dan seramah ini. dia menceritakan semuanya tentang toko ini. Dia menceritakan ibunyalah yang dulu memiliki toko ini. Tapi, ibunya sudah meninggal, jadi dia yang akan meneruskan. Awalnya aku berfikir ini sedikit aneh, kenapa dia membicarakan hal ini kepada orang asing sepertiku tapi dia bilang aku bukan orang asing dan kami sudah lama kenal. Setelah mengobrol cukup banyak, kurasa perkataannya benar. Soalnya, aku merasa saat-saat bersamanya adalah hal yang biasa aku lakukan dan tidak asing lagi. Sekarang aku merasa tersentuh karena dia berjuang seorang diri. Tapi, dia sangat mahir membuat aksesoris yang sangat indah dan ini membuatku kagum padanya. Dia baik dan hebat pasti pacarnya sangat bangga padanya.
    Aku lupa apa tujuan awalku tadi. Aku keasyikan mengobrol dengannya. Dia orang yang menyenangkan. Aku mungkin sudah jatuh cinta padanya. Aku tidak tahu kenapa tapi ini adalah jatuh cinta pada pandangan pertama. Dia .. dia ...   Tiba-tiba kepalaku pusing, aku mendengar suara yang memanggil-manggil. Lalu, pria itu tersenyum padaku, dan bilang "Pergilah" dan dia melanjutkan "Kau akan baik-baik saja, lain kali kita bertemu lagi." Dan.. Aku tersadar. Ternyata kedua orangtuaku yang memanggil-manggil. Mereka terlihat sangat khawatir padaku. Aku berada di rumah sakit? Aku kecelakaan?! Di mana, di mana pacarku?! Aku bertanya pada ibu dengan cemas, awalnya ibu hanya diam. Tapi aku terus mendesak hingga ibu menenangkanku dan berkata aku harus sabar dan menerimanya.  Aku makin bingung apa yang ibu maksud, lalu ibu bilang dia tidak bisa diselamatkan. Dia pacarku, pria yang bersamaku di taman saat menikmati senja, juga pria yang ada di toko dan yang mengajakku mengobrol. Saat kecelakaan dia berusaha menolongku, dan dia menolongku lagi saat aku koma... ... Aku meneteskan air mata. Lalu aku berkata, "Ya, aku baik-baik saja". "Terima kasih". Aku berusaha menguatkan diri sambil menghapus air mata.

                                                               -END-